Pada hakikatnya ibadah puasa melatih kita agar dapat mengendalikan diri dari hawa nafsu dan emosi yang senantiasa mengarahkan pikiran, perasaan, dan keinginan manusia kepada perbuatan-perbuatan yang salah, nista, dan tercela. Sabda Rasulullah:
Puasa itu sebenarnya bukan sekedar tidak makan dan minum, tetapi sesungguhnya adalah mencegah dari segala perbuatan yang sia-sia, perbuatan kotor dan keji.
Selain itu dengan berpuasa juga dapat membentuk dan memupuk sifat mahabbah (cinta) dan sifat marhamah (kasih sayang) terhadap sesama. Tentu manfaat dan hikmah yang terkandung dalam berpuasa begitu besar. Berikut dipaparkan beberapa diantaranya:
Pertama, puasa merupakan suatu bentuk nyata ketakwaan yang mencerminkan nilai pengabdian dan rasa syukur seorang hamba kepada Allah swt. Dengan berpuasa tentunya akan mendekatkan diri kita kepada Allah. Sedangkan pengabdian itu sendiri merupakan kewajiban utama manusia selaku makhluk Allah. Firman Allah :
Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk mengabdi (QS. Az Zari'at:56)
Kedua, secara psikologis, puasa melatih diri dalam menumbuhkan kepribadian yang mulia, yaitu mengendalikan diri dari segala ucapan dan perbuatan yang tercela. Ibadah puasa melatih dan membiasakan diri untuk menanamkan sifat dan sikap yang terpuji sebagai cermin nilai-nilai keimanan dan ketakwaan. Sedangkan keimanan dan ketakwaan itu mengangkat kepada derajat yang mulia. Firman Allah :
Sesungguhnya yang memuliakan kamu di sisi Allah adalah ketakwaanmu. (QS. Hujurat: 13)
Ketiga, dilihat dari sisi sosial, berpuasa dapat melahirkan kesadaran untuk turut merasakan kekurangan dan penderitaan yang dialami kaum fakir dan miskin berupa rasa lapar dan dahaga. Sehingga dengan demikian akan menggerakkan hati untuk bersikap dermawan dan penuh kesederhanaan yang tercermin dalam bentuk menolong dan menyantuni fakir miskin dan anak-anak yatim.
Keempat, dari segi kesehatan puasa sebagai usaha mengendalikan diri dari nafsu makan, minum, syahwat dan amarah mempunyai efek positif yang cukup besar terhadap kesehatan, terutama pada fungsi sistem pencernaan, syaraf dan sistem koordinasi. Suatu hasil pengamatan yang cermat beberapa dekade yang lalu oleh para ilmuwan berbagai negara yang ditulis oleh Allan Cott MD dalam Bantam Books Series, menyatakan hikmah-hikmah puasa bagi kesehatan.
- To feel better physically an mentally / merasa lebih baik secara fisik dan mental
- To look and feel younger / menjadikan terlihat dan terasa lebih muda
- To clean out the body / membersihkan kotoran dari tubuh
- To lower blood pressure and cholesterol levels / menurunkan tekanan darah dan tingkat kolesterol
- To get more out of sex / untuk meningkatkan kemampuan seksual
- To let the body health itself / menjaga kesehatan tubuh
- To relieve tension / meringankan tekanan
- To sharp the senses / mempertajam pikiran
- To gain control of oneself / dapat mengendalikan diri
- To slow the aging process / memperlambat proses penuaan
Kelima, secara ekonomi dengan berpuasa berarti menghemat atau memperkecil pengeluaran kebutuhan hidup, terutama untuk konsumsi. Sehingga akan memperbesar penyisihan pendapatan untuk saving. Jadi, dengan berpuasa juga melatih hidup hemat, tidak konsumtif dan tidak berfoya-foya. Meskipun dalam kenyataan banyak orang-orang yang berpuasa menghabiskan banyak pengeluaran untuk keperluan berbuka dan makan sahur, itu lebih disebabkan lemahnya kemampuan mengontrol emosi dan nafsu.
Semoga bermanfaat untuk menambah pengetahuan kita dan memotivasi kita untuk lebih semangat beribadah. (SMZ)
Download File :
3 komentar:
sangat bagus infonya,,sngt mmberikan info baru bwt sya..
bank syoh pengen tw surat2 atoh hadist yg membahas jihat,
klo bisoh komplit msalah tntang jihat,,,
OK bank,,,
ditunggu 1 x 1blan,,,
abis lebaran jga gpp...
Insya Allah akan saya usahakan. Tapi jangan sampai salah kaprah, ntar ikut2an pula jihad ala kaum teroris. Sebagai kalimat pembuka, ketahuilah bahwa "hidup adalah jihad".
Posting Komentar