SEMANGAT ISLAMI Mewarisi ajaran nabi tapi tetap sesuai zaman, meluruskan tapi tak merusak akidah dan syariah

Terjadinya Manusia Menurut Al Quran

 

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (QS. Al Mu'minun: 12-14)
 

Ayat-ayat di atas telah ada 14 abad yang lalu dan masih relevan sampai kapanpun. Berdasarkan ayat-ayat di atas kita dapat mengetahui bagaimana proses terjadinya manusia di dalam rahim menurut Al Quran. 

Pertama, asal nutfah (sperma) itu berasal dari saripati tanah. Mengapa demikian? Dalam satu sendok teh yang berisi sperma terkandung 150 mg protein, 11 mg karbohidrat, 6 mg lemak, 3 mg kolesterol, 7 persen US AKG kalium, tembaga dan seng. Semua kandungan yang terdapat di dalam sperma tersebut sama seperti apa yang terkandung di dalam tanah. Ini membuktikan bahwa benar sperma berasal dari saripati tanah. Subhanallah, padahal ketika ayat ini diturunkan pengetahuan manusia tentang sperma masih sangat minim. Bahkan manusia belum mengetahui kandungan zat-zat yang terdapat dalam sperma. Ini adalah bukti kebenaran Al Quran.

Kedua, tahap awal terjadinya manusia adalah ditempatkannya sperma di dalam tempat yang kokoh yang dinamakan rahim; dalam ilmu kedokteran disebut uterus. Benarkah rahim merupakan tempat yang kokoh? Keberadaan rahim ditahan pada tempatnya oleh beberapa ligamen. Rahim kebanyakan terdiri dari otot. Lapisan permanen jaringan itu yang paling dalam disebut endometrium. Endometrium merupakan tempat menempelnya ovum yang telah dibuahi. Di dalam lapisan Endometrium terdapat pembuluh darah yang berguna untuk menyalurkan zat makanan ke lapisan ini. Jadi, rahim/uterus merupakan tempat yang sudah dirancang Sang Pencipta untuk menjadi tempat yang baik bagi perkembangan sperma/nutfah.


Ketiga, setelah sperma/nutfah ditempatkan di dalam rahim dalam kurun waktu tertentu, maka akan berkembang menjadi darah/alaqah. Darah yang dimaksud adalah mulai terbentuknya organ-organ yang berhubungan dengan fungsi darah, seperti jantung, limpa, saluran pernapasan, hati, dan ginjal.


Keempat, dari segumpal darah/alaqah, perkembangan selanjutnya embrio adalah menjadi segumpal daging/mudghah. Lalu berubah menjadi rangka yang kemudian dibungkus oleh daging lagi. Dalam tahap ini organ dan bentuk janin telah mulai sempurna dan kuat.


Kelima, setelah melalui tahapan-tahapan tersebut, barulah terbentuk makhluk baru yang berbentuk manusia sebagai tahap akhir sebelum dilahirkan.


Di dalam ayat Al Quran yang lain, Allah menerangkan bahwa dalam proses terjadinya manusia di dalam rahim terdapat 3 lapisan kegelapan yang membungkusnya. Firman Allah:
Diciptakan kamu di dalam perut ibumu sebagai makhluk dari sesudah kejadian di dalam 3 lapis kegelapan. (QS. Az Zumar: 6)


Ayat di atas tentunya telah teruji kebenarannya sesuai dengan ilmu kedokteran. Menurut Dr. Maurice Bukaille, 3 kegelapan yang dimaksud oleh Al Quran itu adalah dinding abdomen (dinding perut), dinding uterus (dinding rahim), dan plasenta dengan membran khorioallontois (dinding ari-ari).


Semoga dengan pembahasan ini, kita semakin yakin dengan kebenaran Al Quran sebagai firman Allah. (SMZ)

Tidak ada komentar: