SEMANGAT ISLAMI Mewarisi ajaran nabi tapi tetap sesuai zaman, meluruskan tapi tak merusak akidah dan syariah

Allah dan Al-ilah

Islam adalah agama monotheisme yang meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan. Siapa Allah itu? Dalam bahasa Arab, kata Allah merujuk kepada nama Tuhan. Karena Tuhan dalam bahasa Arab adalah Al-ilah. Tetapi Allah tidak sama dengan Al-ilah. Hal ini merujuk kepada kalimat tauhid: "Laa ilaha illallah", tiada ilah selain Allah. Bahkan dalam Al Quran  Allah berfirman:
Katakanlah: bahwa Allah itu esa. (QS. Al Ikhlas:1)

Itu berarti tidak ada ilah (tuhan) ataupun al-ilah. Karena kedua kata ini akan mengingkari makna ayat di atas yang menyatakan bahwa Allah itu esa. Allah adalah kata yang tidak memiliki bentuk dua ataupun jamak. Berbeda dengan kata ilah atau al-ilah yang mempunyai makna mutsanna (dua, yaitu al-ilahani dan al-ilahaini = "dua tuhan") dan makna jamak (yaitu al-alihah = "tuhan-tuhan").

Bahkan keunikan dari kata "Allahu" terdapat dalam pemenggalan setiap hurufnya. Kata Allah terdiri atas huruf alif, dua huruf lam, dan ha. Jika kata Allah sebagai kata yang bermakna nama Tuhan dihilangkan huruf alifnya, maka kata tersebut menjadi "lillah" yang berarti untuk atau kepada Tuhan. Kemudian jika huruf lam yang pertama dihilangkan, maka kata tersebut menjadi "lahu" yang berarti milik-Nya. Selanjutnya jika huruf lam yang kedua juga dihilangkan, maka kata tersebut menjadi "hu" yang berarti Dia/Nya. Setiap bentuk dari pemenggalan kata itu selalu merujuk kepada bentuk semula, yaitu Allah. Subhanallah.

Bahkan kata Allah merupakan kata yang tidak tepat untuk diterjemahkan menjadi kata lain. Seperti diterjemahkan menjadi kata "tuhan" dalam bahasa Indonesia, maka kata tersebut bisa bermakna sesembahan yang lainnya selain Allah dan dapat digunakan untuk menerangkan dewa, mahadewa atau objek lain yang dipuja-puja. Sekalipun diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi "God", kata Allah juga tidak tepat diterjemahkan untuk itu. Karena kata god memiliki bentuk jamak "gods" dan memiliki bentuk feminin "goddes". Sedangkan Allah tidak bersifat jamak dan gender.

Islamic Invasion tentang Allah

Beberapa tahun yang lalu sebuah buku berjudul "THE ISLAMIC INVASION, Confronting the World's Fastest Growing Religion" (Harvest House Publishers, Eugene, 1992) karangan Robert Morey mengguncang kerukunan umat, terutama Islam dan Kristen di dunia. Morey membuat kesimpulan yang dangkal terhadap Islam yang mengidentikkan Islam = Arab, Islam adalah agama kekerasan, bahkan menyatakan bahwa Allah adalah istilah bahasa Arab untuk menyebut dewa tertinggi bangsa Arab, yaitu Moon God (Dewa Bulan).

Khusus tentang penyebutan Allah sebagai adopsi budaya jahiliyah bangsa Arab yang menyembah dewa bulan perlu sekali untuk dikaji. Allah berfirman:

Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya: "Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS. Al 'Ankabut: 16)

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.(QS. Al Maidah: 72)

Dari dua ayat di atas jelaslah bahwa penyebutan kata "Allah" telah ada sejak sebelum kerasulan Nabi Muhammad. Bahkan kata "Allah" merupakan satu rumpun dengan kata dalam bahasa Ibrani el/elohim/eloah. Karena Bahasa Arab dan Ibrani berasal dari rumpun bahasa Semitik, termasuk bahasa Aram.

Kata "Allah" dalam ketiga bahasa tersebut memiliki kesamaan: Eloah (Ibrani), Alah (Aram), dan Allah (Arab). Ketiga bahasa itu sama-sama menggunakan 3 konsonan dasar yang sama, yaitu Alef Lamed He' (Ibrani); Alaf Lamad He' (Aram); Alif Lam Ha (Arab).
Hanya vokalnya saja yang berbeda. Namun memiliki arti kata yang sinonim. Dengan demikian kata "Allah" merupakan kata yang telah dipakai sejak lama dalam Alkitab orang-orang Yahudi dan Nasrani. Salah satu contohnya tertulis dalam naskah bahasa asli Perjanjian Lama :

 בְּשֻׁם אֱלָהּ יִשְׂרָאֵל  - BESYUM 'ELAH YISRA'EL
(Dalam Nama Allah Israel) di Ezra 5:1. 
 אֱלָהּ יִשְׂרָאֵל - 'ELAH YISRA'EL 
(Allah Israel) dalam Ezra 6:14

Kalimat ini tertera dalam Alkitab Perjanjian Lama ditulis dalam aksara Ibrani dengan pengertian bahasa Aram, bahasa yang notabene merupakan induk bahasa Arab. Dalam dialek bahasa Arab, kalimat itu dibaca ‘Bismilah’ (Dengan Nama Allah).
 

Dalam kaitannya dengan pendapat Robert Morey dalam bukunya yang menganggap Allah sebagai kata adopsi dari nama dewa bulan, sesungguhnya itu karena pengkajian bahasa dan sejarah yang dilakukan Morey masih dangkal. Penggunaan kata "Allah" telah lama ada. Baru pada abad ke-6 dan ke-7 terjadi pemusyrikan dengan menisbatkan nama "Allah" sebagai nama dewa bulan yang merupakan berhala tertinggi dalam masyarakat Arab kala itu. Wallahu A'lam bisshawab.